Tuesday 7 April 2009

Petani Tembakau Datangi Kantor Gubernur

Dari 14 ribu lebih oven tembakau yang ada di Lombok 8.500 oven diantaranya ternyata belum dikonversi dari minyak tanah ke batubara, disamping itu kelanjutan subsidi pemerintah untuk minyak tanah omprongan tembakau juga semakin tidak jelas.

Hal ini mendorong ratusan petani tembakau dari kabupaten Lombok Timur berbondong-bondong mendatangi kantor Gubernur NTB di jalan Pejanggik Mataram guna menuntut kejelasan dari Pemprov NTB.

Mereka (petani tembakau-red) merasa khawatir, apalagi masa musim tanam tembakau untuk tahun ini berakhir pada bulan Juni atau sekitar 3 bulan lagi. Sekjen Persatuan Petani Tembakau Lombok Timur, Ahmad Syarif Husen kepada WKS mengatakan bahwa para petani tembakau meminta kepada Gubernur NTB untuk membantu petani tembakau untuk mendapatkan minyak tanah bersubsidi karena para petani tidak mampu melaksanakan program pemerintah untuk mengkonversi minyak tanah ke batubara.

Disamping itu diharapkan kepada Gubernur untuk menghimbau para pengusaha untuk membeli tembakau mereka dengan harga yang lebih tinggi, pasalnya menurut pengakuan para petani tembakau tersebut biaya tanam tembakau saat ini mengalami kenaikan. Menyikapi aksi para petani tembakau tersebut, akhirnya Gubernur NTB, K.H. Zainul Majdi melalui Asisten II bidang ekonomi dan pembangunan Setprov NTB, Muhammad Nur menerima Ahmad Syarif Husen beserta 5 orang perwakilan petani tembakau lainnya.

Seuasai pertemuan tersebut, kepada WKS Ahmad Syarif menerangkan bahwa Pemprov NTB sedang berusaha mencari solusi yang terbaik untuk persoalan ini, Pemprov juga memberikan 2 buah opsi yakni menetapkan subsidi minyak tanah atau memberikan diskon harga untuk minyak tanah “kami menerima kedua opsi tersebut, manapun yang akan di pakai terserah, asalkan harus ada kepastian” terang Ahmad Syarif.

Sumber: Sasak.Org

0 comments:

Post a Comment